REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO -- Gunung berapi Aso di Prefecture Kumamoto, Jepang mengalami erupsi di Senin pagi (14/9). Kondisi itu pun mendorong pemerintah menaikkan level siaga dari satu menjadi tiga.
Seperti dikutip laman Japan.new, kawah utama di Puncak Gunung Aso ini mengalami erupsi pukul 09.43 waktu setempat.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan, erupsi ini pun menimbulkan asap tebal sekitar 2.000 meter dari puncak gunung tersebut. Tinggi puncak gunung itu sendiri berkisar 1.506 meter dari permukaan laut.
Dengan meningkatkanya level kesiagaan itu, pemerintah Jepang pun menetapkan aturan. Pemerintah menetapkan zona zona larangan masuk ke wilayah yang radiusnya lebih empat kilometer dari kawah. Dari kejadian ini, pemerintah prefektur Kumamoto mengungkapkan, tidak ada laporan korban tewas atau cedera.
Badan Meterologi Jepang menyatakan, puncak itu menyemburkan abu yang angat besar. Abu itu, kata mereka, terbang sejauh satu kilometer. Hal ini bisa terjadi jika letusan lain terjadi pada tingkat yang sama. Di lokasi lain, termasuk kota Kumamoto, abu vulkanik sudah tampak menumpuk.
Sejuah ini, kata Badan Meteorologi Jepang, sudah lebih dari 100 gempa vulkanik Gunung Aso. Jumlah ini terjadi dalam jangka waktu dari dari 6 September hingga 9 September lalu.
Pada Kamis dan Jumat, aktivitas gunung berapi relatif kecil. Namun aktivitas itu tetap saja memancarkan asap vulkanik yang cukup membahayakan.
Sebagai informasi, level siaga tiga pada Gunung Aso merupakan pertama kalinya sejak Desember 2007. Sebelumnya gunung itu juga pernah meletus pada September 1979. Kejadian itu mengakibatkan tiga korban jiwa meninggal.