REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang petinju berusia 28 tahun, David Browne Junior asal Sydney meninggal dunia setelah menyelesaikan pertandingan memperebutkan gelar di Sydney Barat Daya, pekan lalu.
Polisi mengatakan dua petinju terlibat dalam pertandingan memperebutkan gelar super bulu di sebuah klub di kawasan Ingleburn, Jumat lalu.
Pertandingan dijadwalkan berlangsung selama 12 ronde dengan tiap ronde berlangsung selama tiga menit. Di ronde terakhir, ketika pertandingan baru berlangsung 30 detik, David Browne Junior terkena pukulan dan jatuh ke kanvas, tidak sadarkan diri.
Ayah dari dua anak yang merupakan petinju profesional tersebut kemudian ditangani oleh dokter dan paramedis sebelum dibawa ke rumah sakit Liverpool dalam keadaan kritis.
Dia kemudian dalam keadaan koma sejak Jumat, dan meninggal Selasa pagi (15/9). Keluarganya memutuskan menghentikan mesin yang membantunya bertahan hidup.
Presiden Federasi Tinju Nasional Australia John McDougall mengatakan David Browne sebenarnya berpotensi berprestasi di tingkat dunia.
"Sehari-hari dia berperilaku sopan, dan baik dan merupakan petinju yang menjanjikan. Dia memiliki banyak pendukung," kata McDougall.
Menteri Olahraga New South Wales Stuart Ayre telah meminta badan yang mengatur dunia tinju, The Combat Sports Authority, untuk mengkaji pertandingan. Polisi juga melakukan penyelidikan, namun kecil kemungkinan ada pihak yang akan dikenai tuduhan dalam kasus ini.