REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala BNPB Willem Rampangilei untuk segera memadamkan api dan menghilangkan asap melalui operasi darurat asap untuk mengatasi kebakaran hutan, dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Ia mengatakan, hari ini Kepala BNPB, Panglima TNI dan jajaran petinggi TNI melepaskan keberangkatan 1.250 personil TNI ke Riau untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Mereka diterbangkan dari bandara Halim Perdanakusuma.
"Sebelumnya pada Jumat lalu telah mengirim 1.059 personil TNI ke Sumatra Selatan untuk memadamkan api di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Banyuasin," katanya, Selasa, (15/9).
Direncanakan besok 400 personil Brimob dari Jakarta dikirimkan ke Sumsel dan Jambi untuk membantu penegakan hukum. 100 personil Brimob dari Polda Kalsel dikirim ke Kalteng, dan 100 personil Brimob dari Polda Sumut digerakkan ke Riau.
2.909 personil TNI/Polri tersebut diperbantukan dalam Satgasops BNPB untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Pada tahun 2013 dan 2014, BNPB pernah menerjunkan pasukan TNI dan Polri untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Tahun 2013 sebanyak 1.800 personil TNI dan Polri diterjunkan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, sedangkan tahun 2014 sebanyak 2.725 personil TNI dan Polri yang diterjunkan.
Personil TNI dan Polri akan membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang telah dilakukan tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, MPA dan masyarakat. Setelah padam, TNI dan Polri akan menjaga wilayah tersebut agar tidak dibakar lagi dengan melakukan patroli, penegakan hukum, dan sosialisasi.
BNPB, terang Sutopo, menambah empat helikopter water bombing untuk pemadaman udara sehingga total 17 helikopter yang ditempatkan di Riau 3, Sumsel 4, Jambi 3, Kalbar 2, Kalteng 3, Kalsel 1 dan Kaltim 1. Hujan buatan juga diperluas dengan menambah satu pesawat CN 295 di Kalteng.
"Total ada empat pesawat untuk operasi hujan buatan yaitu di Riau, Sumsel, Kalbar dan Kalteng," ujarnya.