Selasa 15 Sep 2015 15:43 WIB

Usai Kehilangan Jabatan, Abbott: Politik Modern Australia Kejam

Red: Ani Nursalikah
PM Australia Tony Abbott
Foto: AAP
PM Australia Tony Abbott

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Mantan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengecam sifat kejam politik modern di Australia dengan mengatakan 'pintu putar' bagi pemimpin bukan hal baik bagi negara, Selasa (15/9).

"Panik didorong jajak pendapat menghasilkan pintu putar bagi jabatan perdana menteri, yang tidak mungkin baik bagi negara kita. Sifat politik berubah dalam dasawarsa belakangan. Kita memiliki jajak pendapat dan tanggapan lebih banyak daripada sebelumnya yang sebagian besar bersifat asam, pahit, pembunuhan jiwa," ujarnya saat memberikan pernyataan setelah kehilangan jabatannya.

Abbott kepada wartawan di Gedung Parlemen di Canberra mengatakan budaya demam media mengembangkan pemberian penghargaan bagi pengkhianatan.

"Jangan berkomplot dan menghina dengan bertindak sebagai pisau pembunuh," kata Abbott.

Pemerintahan Abbott, khususnya tahun ini, diwarnai dengan banyak kebocoran ke berbagai organisasi media mengenai kebijakan dan rumor tentang kepemimpinannya.

Abbott berjanji melakukan transisi kepemimpinan semudah yang dia bisa.

"Tidak akan ada perusakan, tidak ada pelemahan, dan tidak ada pengejekan. Saya belum pernah membocorkan atau melakukan pengecekan latar belakang terhadap siapapun. Dan saya pasti tidak akan mulai melakukan hal itu sekarang. Negara kita berhak mendapatkan yang lebih baik dari itu. Saya ingin pemerintah kita dan negara kita dapat berhasil,," kata pria berusia 57 tahun itu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement