REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemkot Sukabumi berupaya membenahi kawasan kumuh yang tersebar di sejumlah titik. Targetnya, pada 2019 mendatang wilayah Sukabumi sudah tidak terdapat lagi kawasan kumuh.
‘’Saat ini masih banyak kawasan kumuh yang harus dibenahi,’’ ujar Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz kepada Republika Selasa (15/9).
Wilayah kumuh itu secara bertahap akan dituntaskan agar lebih baik penataannya. Pada 2015 ini lanjut Muraz, Sukabumi mendapatkan bantuan dana dari pemerintah pusat untuk penuntasan kawasan kumuh.
Dana yang digulirkan cukup besar mencapai kisaran Rp 1,3 miliar hingga Rp 1,5 miliar. Muraz mengatakan, pemkot sebelumnya telah melakukan verifikasi kawasan mana yang paling kumuh dan harus dibenahi lebih awal.
Hasilnya pada tahun ini ada tiga kelurahan yang akan dibenahi yaitu Kelurahan Selabatu Kecamatan Cikole, Kelurahan/Kecamatan Cibeureum dan Sudajaya Hilir Kecamatan Baros.
Penataan yang dilakukan lanjut Muraz diantaranya berupa penyediaan sarana air bersih, fasilitas mandi cuci dan kakus (MCK), penataan jalan gang, sarana sumur bor, dan gedung serbaguna. Sehingga harapannya kawasan kumuh itu nantinya dapat dinyatakan layak dan sehat untuk ditinggali oleh warga.
Kepala Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan dan Pemakaman (DPSPP) Kota Sukabumi Lilis Astri Suryanita menambahkan, pemkot juga tengah menggalakan kawasan yang bersih dan hijau di taman kota maupun permukiman. Langkah ini juga dapat menekan keberadaan kawasan kumuh di Sukabumi.