Rabu 16 Sep 2015 03:30 WIB

Kotoran Manusia yang Dibuang di Luar Angkasa akan Terlihat Seperti Bintang Jatuh

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Dua astronot dari stasiun antariksa NASA, Chris Cassidy (atas) dan Tom Marshburn bekerja memperbaiki kebocoran di stasiun tersebut
Foto: nasa
Dua astronot dari stasiun antariksa NASA, Chris Cassidy (atas) dan Tom Marshburn bekerja memperbaiki kebocoran di stasiun tersebut

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lembaga yang bertanggung jawab atas penelitian luar angkasa milik pemerintah Amerika Serikat, NASA, mengungkapkan kondisi yang terjadi pada kotoran manusia di luar angkasa.

Anda tentu pernah bertanya-tanya tentang apa yang terjadi pada kotoran para astronot, ketika mereka berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional. NASA mengungkapkan kotoran para astronot yang dikeluarkan di Stasiun Luar Angkasa Internasional tersebut, terbakar di atmosfer bumi dan terpencar seperti sebuah ekor dari bintang jatuh.

"Kotoran akan dibuang dari stasiun luar angkasa dan terbakar di atmosfer bumi dan terlihat seperti bintang jatuh," menurut infographic yang dirilis NASA, seperti dilansir forbes.

Melalui sebuah misi bernama Roscosmos yang dilakukan oleh dua astronot NASA selama dua tahun, Scott Kelly dan Mikhail Kornienko, badan antariksa itu merilis infografis tentang pengalaman dari salah satu astronot, Kelly. Termasuk, apa yang terjadi ketika saluran toilet yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional tersebut penuh.

Sebab, Kelly sendiri mengkonsumsi sekitar 730 liter urin dan keringat yang telah didaur ulang sepanjang tahun. NASA juga menerangkan sejumlah efek yang akan merugikan, atas dilakukannya misi yang berlangsung dalam waktu yang lama. Kelly sendiri memerlukan latihan selama lebih dari 700 jam, untuk menjaga tulang, otot dan jantung yang kuat.

Ia juga harus berurusan dengan pergeseran cairan dari bagian bawah ke bagian atas tubuhnya, yang disebabkan oleh daya gravitasi yang sangat rendah, saat mereka berada di luar angkasa. Pergeseran cairan tersebut, juga merupakan penyebab utama yang membuat penglihatan para astronot terganggu, selama berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Sekitar dua liter cairan akan bergeser dari bagian kaki Kelly menuju bagian kepala, dan jika dibiarkan, hal itu akan menyebabkan tekanan intrakranial yang dapat merusak penglihatan. Misi Roscosmos sendiri diharapkan bisa membantu memecahkan masalah dan mempersiapkan para astronot, untuk melakukan perjalanan panjang ke Mars.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement