REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Warga Palestina kembali bentrok dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem Timur, Selasa (15/9).
Demonstran Palestina berkumpul di sekitar masjid melempari polisi yang telah memasuki kompleks dalam jumlah besar dengan batu. Aparat keamanan Yahudi kemudian meresponnya dengan granat kejut.
Konflik antara Palestina bukan yang pertama kali. Kerusuhan antara Israel dengan Palestina sudah terjadi sejak Ahad (13/9) berturut-turut hingga Selasa.
"Saat itu polisi Israel memasuki masjid dan merusak sajadah," kata saksi mata seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (16/9).
Namun, polisi Israel mengklaim mereka hanya menutup pintu masjid untuk mengunci perusuh yang melemparkan batu, kembang api dan benda-benda lainnya. Sementara itu, pemimpin Arab bersumpah untuk menghadapi agresi Israel di Masjid Al Aqsa.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan setiap tindakan agresi yang dilakukan oleh pendudukan Israel atau pemukim Yahudi terhadap Masjid Al Aqsa akan dibalas dengan gerakan pada semua tingkatan.
Di kompleks Masjid Al Aqsa memang sering terjadi baku hantam. Pada akhir Juli, polisi Israel memasuki Al Aqsa karena mereka bentrok dengan Muslim yang marah dengan akses Yahudi memperingati hari Yahudi berkabung. Masyarakat Israel memang diizinkan untuk mengunjungi kompleks Al-Aqsa, tetapi tidak untuk berdoa di sana karena takut akan menimbulkan gesekan dengan jamaah Muslim.