Rabu 16 Sep 2015 16:58 WIB

Kemenpora: Tim Transisi Bisa Saja Ganti Personel

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.
Foto: Antara
Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot Dewa Broto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bulan September ini, sudah lima bulan Tim Transisi bentukan Kementerian Pemuda Olahraga (kemenpora) bekerja. Jika merujuk rencana awal, Tim Transisi diberi target selama lima bulan dari 11 Mei lalu untuk melakukan pembenahan sepak bola nasional.

Selain itu, Kemenpora selaku penanggung jawab belum bisa memberikan jaminan terkait masa depan Tim Transisi apakah diperpanjang atau tidak. Setidaknya ada empat tugas Tim Transisi yang belum terealisasi. Diantaranya, menggantikan peran PSSI yang telah dibekukan oleh Kemenpora sendiri.

Kemudian Tim Transisi juga harus memastikan pengiriman tim nasional Indonesia berjalan di sejumlah ajang internasional. Selanjutnya, mereka juga memastikan kompetisi berjalan, dan memfasilitasi pemilihan pengurus baru PSSI melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI veri pemerintah.

"Masa kerja mereka bisa diperpanjang, atau personelnya yang diganti," kata Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto.

Menurut Gatot, sebenarnya di dalam Surat Keputusan (SK) pembentukkan Tim Transisi tidak tercantum klausal batas waktu. Untuk waktu lima bulan sendiri hanya target yang diminta oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi kepada Tim Transisi.

Sehingga dengan demikian Tim Transisi kemungkinan besar akan terus ada hingga tugasnya selesai. Yaitu sampai kepengurusan baru PSSI terbentu melalui KLB yang di gagas oleh Tim Transisi atas perintah Kemenpora.

Saat ini Menpora bersama para deputinya, sedang melakukan evaluasi untuk menentukkan nasib Tim Transisi ke depannya. Gatot mengungkapkan hal yang mungkin terjadi adalah pergantian personil Tim Transisi. Kinerja selama lima bulan tersebut akan dinilai dan menjadi acuan, untuk menentukkan nasib mereka.

Bagaimanapun juga mereka sudah berupaya memberikan yang terbaik untuk perbaikan sepak bola Indonesia. "Kalau dari hasil evaluasi nanti terbukti efektif kami perpanjang. Kalau tidak efektif kita pikirkan lagi," kata Gatot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement