REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Keluarga korban kecelakaan akibat crane jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, tidak memikirkan uang santunan yang akan diberikan Kerajaan Saudi.
Usai kecelakaan di Masjidil Haram Makkah, Kerajaan Saudi memang akan memberikan santunan sebesar Rp 3,8 miliar bagi korban meninggal dunia dan cacat seumur hidup, serta Rp 1,9 miliar bagi korban luka. Selain itu, Raja Salman bin Abdul Aziz akan mengundang dua keluarga korban untuk berhaji sebagai tamu kehormatan.
Namun ternyata, keluarga korban tidak memikirkan hal tersebut. Sebagaimana yang disampaikan kakak sepupu Alm Sriyana (korban asal Godean, Sleman), Muhammad Fauzan. Hingga Rabu (16/9), Ia mengaku pihak keluarga belum mengetahui soal santunan tersebut.
Selain saat ini keluarga masih dalam suasana duka. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sleman juga belum memberikan apapun. Sehingga keluarga tidak terlalu memikirkan hal tersebut.
“Kami masih berduka, jadi tidak terlalu memperdulikan hal tersebut,” ujar Fauzan, Rabu (16/9).
Kepala Kanwil Kemenag Sleman, Lutfi Hamid belum bisa memberikan kepastian pemberian santuan dari kerajaan Arab Saudi, kepada korban robohnya crane, Jumat (11/9). Baik kepada korban meninggal dunia, luka-luka, dan undangan berhaji bagi dua keluarga korban.
Lutfi sendiri mengaku sudah mendengar berita santunan korban crane Masjidil Haram. Namun karena belum mendapat surat resmi dari Kementerian Agama, ia tidak bisa memberi kepastian dan keterangan kebenaran santunan tersebut.
"Setelah menerima surat resmi, kami akan memberikan keterangan santunan kepada keluarga korban," katanya. Ia meminta kepada semua masyarakat yang keluarganya saat ini sedang menunaikan ibadah haji untuk berdoa bagi keselamatan mereka. (C97)