REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bank ICBC Indonesia Shen Xiaoqi mengatakan, mata uang renminbi (RMB) atau yuan merupakan pilihan terbaik bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Hal itu karena, dolar AS menjadi sangat kuat setelah krisis 2008.
"Seperti yang diketahui, setelah krisis 2008 di Amerika, dolar AS adalah mata uang sangat kuat dan demi pemulihannya sekarang pemerintah Amerika berencana menaikkan suku bunga," jelas Shen kepada wartawan di Jakarta, Rabu, (16/9). Ia menambahkan, Indonesia sendiri kini tengah mengalami perkembangan dan butuh dana.
Maka ia menegaskan, yuan adalah pilihan baik. Walaupun sekarang sedang terdepresiasi.
Menurutnya, setelah 30 tahun reformasi, perekonomian Cina sudah meningkat cukup bagus. Pemerintahnya pun bisa mengatasi berbagai masalah dengan cepat.
Rupiah sendiri hari ini tembus Rp 14.400 per dolar AS di Jisdor. Angka tersebut merupakan pelemahan terparah sejak krisis 1998.