Rabu 16 Sep 2015 21:13 WIB

Permadani Terbesar Dunia ada di Masjid Syekh Zayed

Masjid Syekh Zayed Abu Dhabi.
Foto: thebesttraveldestinationasia.com
Masjid Syekh Zayed Abu Dhabi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya terkenal sebagai salah satu yang terbesar di dunia, Masjid Syekh Zayed juga meraih sejumlah rekor dunia. Salah satunya adalah permadani buatan tangan yang menghiasi lantai masjid itu tercatat sebagai permadani terbesar di dunia. Luas permadani yang dipasang di masjid itu mencapai 7.119 meter persegi. Ada 50 jenis desain terajut di atas permadani tersebut.

Permadani itu secara khusus didatangkan dari Iran dan didesain khusus oleh seniman terkemuka dari negeri para mullah ini, Ali Khaliqi. Untuk membuatnya, dikerahkan 1.200 perempuan perajin permadani asal Khorasan, Iran bagian timur. Proses pembuatannya sendiri memakan waktu selama dua tahun dengan menghabiskan bahan baku 35 ton wol dan 12 ton kapas serta biaya lebih dari 8,5 juta dolar AS.

Permadani indah tersebut menutupi seluruh ruang shalat utama yang dapat menampung sekitar 9.000 jamaah secara bersamaan. Di sebelah ruang shalat utama ini, terdapat dua ruang shalat lagi yang masing-masing mampu menampung 1.500 orang jamaah. Kedua ruangan shalat ini khusus digunakan oleh jamaah perempuan. Ruang shalat wanita tersebut dilengkapi dengan televisi berlayar raksasa yang menayangkan jalannya ceramah ataupun shalat sehingga memudahkan para jamaah perempuan mengikutinya.

Tak cuma itu, masjid ini juga dilengkapi dengan candelabra (lampu) kristal terbesar di dunia. Masjid Syekh Zayed dihiasi tujuh buah lampu yang terbuat dari bola-bola kristal Swarovski berwarna hijau dan merah. Pada bagian bawahnya, ukiran emas berdesain unik tampak berpendar-pendar. Ketujuh lampu kristal seharga ratusan miliar rupiah itu secara khusus didatangkan dari Jerman. Lampu terbesar memiliki diameter 10 meter dan tinggi 15 meter.

Wisata religi

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid itu juga menjadi tempat wisata religi. Meski menjadi tempat wisata religi, pada awalnya masjid itu terlarang untuk dikunjungi non-Muslim. Akan tetapi, sejak Maret 2008, otoritas kepariwisataan Abu Dhabi membolehkan non-Muslim mengunjungi Masjid Syekh Zayed guna mempromosikan kebudayaan dan pemahaman keagamaan di negara kawasan Timur Tengah ini.

Kendati diperbolehkan, pengunjung non-Muslim dilarang untuk menyentuh Alquran yang banyak diletakkan di ruang shalat. Sementara itu, pengunjung perempuan diharuskan menggunakan abaya atau pakaian bagi Muslimah berwarna hitam lengkap beserta penutup kepala, seperti yang biasa dikenakan wanita Arab. Selain itu, khusus untuk para turis, disediakan seorang pemandu wisata.

Masjid yang selesai dibangun pada 2007 ini mendapatkan perhatian secara internasional sehingga banyak wisatawan, baik yang Muslim maupun non-Muslim yang berkunjung ke sana. Tercatat, wisatawan yang berkunjung ke masjid ini berasal dari Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Rusia, Amerika, Argentina, India, dan Indonesia.

Sumber: Pusat Data Republika/Nidia Zuraya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement