REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Sejumlah peternak dan pedagang hewan kurban di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku penjualan kambing menjelang Hari Raya Kurban mengalami peningkatan hingga 100 persen selama beberapa hari terakhir.
"Di tempat kami, jika biasanya rata-rata permintaan kambing berkisar 5-10 ekor per hari, kini bisa mencapai 20 ekor," kata Saim Sholeh, pemilik usaha penggemukan kambing di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Rabu (16/9).
Saim yang memiliki lebih dari 500 ekor kambing di sentra penggemukan kambing miliknya menengarai, permintaan kambing untuk hewan kurban masih akan terus meningkat seiring kian dekatnya Hari Raya Idul Adha.
Sebab selain melayani pembelian dari perorangan, lanjut dia, permintaan dalam partai besar juga datang dari pedagang dengan tujuan kota-kota besar seperti Malang, Surabaya, Semarang, bahkan Jakarta.
"Ada beberapa pelanggan kami dari perusahaan-perusahaan katering di luar kota. Itu sebabnya kami juga menyediakan kambing jenis domba untuk memenuhi kebutuhan pasar," ujarnya.
Saim yang juga anggota polisi di Polres Tulungagung ini mengatakan, lonjakan permintaan kambing untuk hewan kurban belum diikuti dengan kenaikan harga.
Kendati begitu, ia mengaku sudah mendapat cukup untung dari hasil penggemukan kambing yang dikelolanya bersama seorang pengusaha lokal, Ambari.
"Setiap ekor kambing hasil penggemukan selama kurun 3-6 bulan bisa menghasilkan keuntungan bersih antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Itu sudah dipotong biaya pakan maupun perawatan lainnya," kata Ambari menerangkan.
Senada dengan Saim dan Ambari, pedagang kambing di Pasar Hewan Beji mengaku sangat berharap peningkatan volume permintaan hewan kurban bisa segera diimbangi dengan kenaikan harga.
"Kalau harga masih stagnan begini, itu karena pasokan banyak. Semoga ada kenaikan besok," ujar Sipon, pedagang kambing.
Menurut data Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung, volume peredaran kambing di daerah itu menjelang Hari Raya Kurban ditaksir mencapai 17.709 ekor.
Ikuti Whatsapp Channel Republika