Kamis 17 Sep 2015 08:12 WIB

Ahok: Kopaja Lebih Baik Dibuang

Rep: C26/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bus semacam Kopaja lebih baik dibuang. Sebab, menurut dia, selain masih memberikan pelayanan yang buruk, bus tersebut juga kerap terlibat dalam kecelakaan.

Ahok mengaku kesal selama ini Kopaja merasa sombong. Melihat Pemerintah Provinsi  DKI masih kekurangan armada bus. Jadi mereka masih merasa dibutuhkan, tapi tidak mau mengikuti prosedur yang ada.

"Mereka (kopaja) kan selalu merasa sombong karena bus kita nggak cukup. Dari dulu begitu kan. Nggak mau KIR, remnya nggak ada," katanya di Balai Kota DKI Jakarta.

Menurut dia, lebih baik Jakarta kekurangan bus dibandingkan menimbulkan permasalahan baru. Karena banyak juga yang saat ini sudah malas menggunakan bus.

Ia melanjutkan, mengingat pelayanan bus yang buruk sehingga orang lebih memilih moda transportasi yang lain. Jadi ia meminta untuk membuang bus yang tak layak pakai.

Ahok mengungkapkan, ia sudah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk melakukan penertiban kepada sejumlah bus yang tidak layak. Bus tersebut dilarang beroperasi. Ia menyebut beberapa sudah dilaporkan berhasil ditertibkan

"Sudah ada beberapa laporan yang dikandangin," ucapnya.

Sebelumnya, kembali dilaporkan kecelakaan antara bus Kopaja dan mobil dan motor di Warung Buncit, Jakarta Selatan. Diketahui sopir bus mengemudi dengan kencang. Akibat insiden ini, dua orang tewas. Dua orang ini merupakan pengendara motor, Gunawan (41) dan Lestari (36).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement