Kamis 17 Sep 2015 10:33 WIB

Jelang Pengumuman the Fed, IHSG Menguat Tipis 13,54 Poin

Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Layar elektronik menunjukkan pergerakkan harga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat sebesar 13,54 poin. Penguatan ini sama halnya dengan bursa saham eksternal di tengah penantian keputusan the Fed terkait kebijakan suku bunga acuannya.

IHSG BEI dibuka naik 13,54 poin atau 0,31 persen menjadi 4.346,66, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,29 poin (0,45 persen) ke level 732,59. Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa tadi malam the Fed telah memulai pertemuan untuk membahas kebijakannya mengenai suku bunga acuan dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Seluruh masyarakat ekonomi dunia menanti hasil rapat itu apakah the Fed menaikkan atau menahan suku bunganya. "Di tengah pasar yang menantikan kenaikan suku bunga the Fed, bursa saham AS bergerak naik dan diikuti oleh bursa saham Asia, termasuk IHSG. Namun, bagaimana respon pasar selanjutnya setelah pengumuman, belum ada yang pasti," katanya.

Menurut dia, sebagian pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan aksi beli secara selektif yang kemudian akan dilepas kembali jika sentimen dari the Fed kurang direspon pasar. Sebagian pelaku pasar juga cenderung "wait and see".

Ia menambahkan bahwa pelaku pasar saham di dalam negeri juga diharapkan waspada mengingat Bank Indonesia yang memberi sinyal negatif bagi perekonomian nasional pada 2016. "BI kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mendatang dari sebelumnya di kisaran 5,3-5,7 persen menjadi 5,2-5,6 persen. Aksi BI itu dinilai tidak tepat karena dilakukan ketika pasar sedang tegang menanti keputusan dari The Fed," katanya.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, potensi kenaikan IHSG untuk bergerak menguat masih terlihat cukup besar, apalagi kondisi perekonomian Indonesia masih terbilang stabil. "Dalam rentang jangka pendek IHSG sedang berusaha membentuk pola tren penguatan menuju level 4.417 poin," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng menguat 6,90 poin (0,03 persen) ke level 21.973,56, indeks Nikkei naik 168,06 poin (0,92 persen) ke level 18.339,66, dan indeks Straits Times menguat 22,19 poin (0,77 persen) ke posisi 2.8908794.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement