Kamis 17 Sep 2015 10:56 WIB

Kuartal Empat, HP Berencana PHK 30 Ribu Karyawannya

Rep: Qommaria Rostanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hewlett Packard
Hewlett Packard

REPUBLIKA.CO.ID,‎ CALIFORNIA -- Hewlett-Packard Co (HPQ.N) yang telah terbelah menjadi dua perusahaan tahun ini berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 25 hingga 30 ribu karyawannya. Dengan PHK tersebut, perusahaan diharapkan bisa berhemat sekitar 2,7 miliar dolar AS.

Seperti dilansir dari Reuters, penghematan tersebut akan dimulai pada kuartal keempat 2015. Chief Executive HP, Meg Whitman mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah besar pekerjaan selama beberapa tahun terakhir untuk menghemat biaya, menyederhanakan proses, serta tindakan-tindakan akhir.

"Ini bertujuan menghilangkan kebutuhan untuk setiap restrukturisasi perusahaan di masa depan," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, semalam.

Total pemangkasan pekerja yang direncanakan perusahaan sebagai bagian dari retrukturisasi multitahun yakni 55 ribu karyawan pada Oktober tahun lalu. Namun nyatanya HP melakukan PHK lebih dari 300 ribu karyawannya pada 31 Oktober 2014.

Pada kuartal ketiga, pendapatan terbaru HP dari komputer pribadi dan printer bisnis turun 11,5 persen. Divisi jasa perusahaan penjualan turun 11 persen, sedangkan pendapatan di kelompok perusahaan naik dua persen.

HP diharapkan memiliki lebih dari 50 miliar dolar AS untuk pendapatan tahunan dan laporan laba yang disesuaikan dengan harga 1,85 dolar AS ke 1,95 dolar per saham pada 2016. Bisnis ini diharapkan mencapai laporan arus kas bebas dari 2 miliar dolar AS menjadi 2,2 miliar dolar AS pada 2016. Setidaknya setengah dari yang diharapkan akan kembali melalui dividen dan pembelian kembali saham.

Saham HP sendiri pada Selasa (15/9) lalu jatuh 1,4 persen menjadi 26,73 dolar AS dalam perdagangan. Seperti diketahui, setelah menjadi dua perusahaan, HP Inc yang terdiri dari lini bisnis produksi komputer dan printer mengalami pukulan keras akibat penurunan permintaan yang tiada henti dalam penjualan komputer.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement