REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Walikota Irving, Texas, Beth Van Duyne membela penangkapan yang dilakukan petugas terhadap Ahmed Mohamed. Ahmed merupakan bocah Muslim berusia 14 tahun yang ditahan lantaran membuat jam. Pihak sekolah mencurigai jam tersebut karena mirip seperti bom.
"Saya tidak menyalahkan sekolah atau polisi lantaran mencurigai sesuatu yang dianggap mereka sebagai potensi ancaman," ujar Van Duyne, dalam tulisan di laman Facebook-nya seperti dikutip Huffingtonpost, kemarin.
Van Duyne mengatakan, pihak sekolah dan keamanan mengikuti protokol bila ada potensi ancaman atau kriminal. "Sepengetahuan saya, mereka telah mengikuti protokol yang ditentukan untuk melakukan investigasi," tulis Duyne menambahkan.
Ia pun berharap insiden ini tidak menyudutkan polisi atau pihak sekolah dalam menjaga keamanan sekolah.
Penangkapan dan interogasi Ahmed menjadi pergunjingan hangat di media sosial. Para netizen marah dengan penangkapan bocah 14 tahun itu.
Pengguna media sosial melakukan perlawanan dengan tagar #StandWithAhemd. Menurut lembaga analisis Topsy, lebih dari 500 ribu akun yang menggunakan tagar itu. Polisi mengatakan, Ahmed tidak akan didakwa. Tetapi, ia masih tidak boleh masuk sekolah sampai Kamis (17/9). Banyak pihak menilai penangkapan itu berdasarkan rasa kecurigaan terhadap Muslim atau Islamofobia.