REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan patungan milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan Telstra Corporation Limited (Telstra), TelkomTelstra, yakin mampu menggaet sekitar 50 pelanggan korporasi hingga akhir 2016 mendatang.
“Enam bulan lagi kami akan luncurkan layanan Unified Communication. Ini akan melengkapi portfolio produk yang ada,” kata Presiden Direktur TelkomTelstra Philip Sporton dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (17/9).
Menurutnya, layanan NAS tergolong baru di pasar solusi Teknologi Informasi (TI) untuk segmen korporasi di Indonesia. Layanan ini meliputi managed network service, managed cloud service, managed security service, Unified Communication dan Colaboration.
Sekadar diketahui, Unified Communication mencakup semua bentuk panggilan telepon dan pesan multimedia termasuk fungsi pengaturannya yang dikontrol atau dikendalikan oleh pengguna individual untuk tujuan bisnis maupun sosial. Solusi tersebut dapat diimplentasikan dengan mengintegrasikan sistem PBX yang ada melalui jalur VoIP/PBX.
“Sejak diperkenalkan ke publik pada Mei lalu kami sudah mendapatkan satu pelanggan dengan nilai kontrak medium size yakni Schneider Electric dengan kontrak dua tahun,” kata Philip.
CEO TelkomGroup Alex J Sinaga menyarankan korporasi tak takut mengadopsi solusi managed solution karena tren yang ada sekarang manajemen tak harus selalu berada di kantor untuk memonitor dan mengendalikan bisnis.
“Kami sengaja buka Customer Experience Center (CEC) pertama di Indonesia untuk mendemonstrasikan kehebatan layanan Managed Solution TelkomTelstra ke pelanggan. Layanan yang dimiliki TelkomTelstra ini bisa membantu pelanggan korporasi meningkatkan peluang bisnis,” ujar Alex.
Alex menjelaskan solusi dari TelkomTelstra berupa Integrated Service Management menjadikan manajemen bisa langsung mengakses aplikasi dan informasi perusahaan secara online dimana saja, baik itu ketika di kantor, rumah, atau dalam perjalanan.