REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Sebagai respon atas kekerasan selama tiga hari berturut-turut di Masjid Al-Aqsa, anggota parlemen Yordania Hind Al-Fayiz mendesak pemerintahnya membatalkan perjanjian damai dengan Israel, Rabu (16/9).
Dia juga meminta duta besar Israel diusir dari Yordania. Al-Fayiz mengatakan kepada Al-Resalah Yordania harus mengambil langkah tegas dan tidak mengeluarkan pernyataan.
"Ini waktu yang tepat mengakhiri Perjanjian Wadi Araba. Hanya Yordania yang berkomitmen dengan kesepakatan itu, sedangkan Israel tidak. Kita hanya dapat malu dari perjanjian ini," katanya.
Dia mengatakan agresi Israel terhadap Masjid Al-Aqsa adalah jerami terakhir dalam kesepakatan, yang menyatakan situs suci ini berada di bawah perwalian Yordania. Menurutnya, kekuatan pendudukan Israel adalah hasil dari kelemahan posisi Arab.
Dia menambahkan diamnya Liga Arab juga mendorong Israel melanjutkan agresinya terhadap tempat-tempat suci.
Menjawab pertanyaan apakah pihak Arab terlibat dalam Judaisation Yerusalem, dia berkata: "Ini tidak aneh karena kita telah terkepung oleh kolaborator yang dibeli oleh Israel dan imperialis."