REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, Djauhari Oratmangun mengatakan Indonesia memiliki kemampuan dalam meningkatkan ekspor beberapa jenis produk dan komoditi unggulan Indonesia bagi kebutuhan pasar dalam negeri Rusia.
"Namun perlu bagi para stake holders dan pelaku bisnis nasional memahami karakteristik pasar dan peraturan di Rusia, seperti tatacara ekspor-impor dan sanitari bagi masuknya produk makanan-minumam ke Rusia," kata Djauhari.
Oleh karenanya, pameran 24th International Food Exhibition “WorldFood Moscow 2015” yang berlangsung pada 14-17 September 2015 di Expocenter, Moskow, Rusia bagi Indonesia pameran merupakan kesempatan emas bagi industri makanan dan minuman untuk memasuki pasar Rusia serta menjadi pintu masuk bagi pasar di negara-negara anggota Eurasian Customs Union yang terdiri dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyztan.
Pameran Worldfood mencakup semua sektor industri makanan antara lain menampilkan produk-produk daging olahan, seafood, buah dan sayuran, bakery, groceries, frozen food, teh dan kopi serta produk minuman.
Sekitar 70 negara antara lain Cina, Jepang, Korea Selatan, Sri Lanka, Vietnam, Pakistan, Afrika Selatan, Equador, Argentina, Turki, Italia, Spanyol dan Perancis turut ambil bagian dalam pameran menampilkan produk makanan dan minuman unggulan.
Keikutsertaan perusahaan Indonesia akan terus didorong untuk memasuki pasar Rusia yang saat ini merupakan untapped market bagi Indonesia.
Hal ini juga mengingat meningkatnya permintaan Rusia untuk produk makanan dan minuman sebagai alternatif atas pelarangan sementara impor produk-produk makanan dari negara-negara Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Norwegia oleh Rusia.