Kamis 17 Sep 2015 23:22 WIB

LIPI: Ambil Kebijakan Harus Berdasar Penelitian

Rep: C13/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gedung LIPI
Foto: Antara
Gedung LIPI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, pemerintah harus memperhatikan penelitian yang dihasilkan para peneliti Indonesia.

Menurut Peneliti Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tukirin, penelitian ini bisa menjadi dasar dalam mengambil kebijakan pemerintah.

 "Pemerintah kita memang harus diakui belum terlalu perhatian terhadap penelitian,” ujar Tukirin saat Diskusi Publik tentang “Hasil Penelitian LIPI Terkait Kebakaran Hutan: Kebijakan, Dampak dan Solusi” di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (17/9).

Menurut dia, hanya pemerintah negara-negara maju yang perhatian terhadap penelitian dan peneliti.

Di negara-negara maju, Tukirin mengungkapkan, mereka memiliki dana besar untuk penelitian. Sementara di Indonesia, tambah dia, merupakan dana penelitian terkecil di Asia Tenggara.

Tukirin mengaku telah meneliti tentang kebakaran hutan sejak 1982. Namun, kata dia, hingga kini pemerintah tampaknya tidak terlalu melihat hasil penelitian mereka. Padahal, lanjut dia, kebijakan mereka harus diambil berdasarkan penelitian.

Mengetahu kondisi demikian, Tukirin menyatakan peneliti memang tidak memiliki kewenangan penuh. Artinya, kata dia, peneliti tidak bisa memaksa pemerintah mengambil penelitian mereka sebagai kebijakannya.  “Kita hanya mengungkapkan hasil penelitian yang diharapkan bisa diambil oleh pemerintah,” jelas dia.

Sebelumnya, LIPI mengadakan diskusi publik bertemakan “Hasil Penelitian LIPI Terkait Kebakaran Hutan: Kebijakan, Dampak dan Solusi” di Gedung LIPI, Jakarta, Kamis (17/9). Pada kegiatan ini hadir para peneliti LIPI seperti Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Tukirin. Selain itu, terdapat pula Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI, Herman Hidayat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement