Jumat 18 Sep 2015 07:55 WIB

Mati Mendadak Rahmat Bagi Orang Mukmin, Azab Bagi Orang Kafir

Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS
Foto: Irwan Kelana/Republika
Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Hal yang pasti datang, namun tidak seorang pun mengetahui kapan datangnya adalah kematian. Seringkali  kematian itu datang mendadak. Misalnya, kematian akibat serangan jantung, tenggelam di sungai, tertabrak mobil, atau pesawat yang ditumpangi jatuh.

Namun, kata Prof Dr KH Didin Hafidhuddin MS, arti kematian mendadak itu berbeda antara orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Bagi orang-orang beriman, selama dia berada dalam kebaikan, maka kematian mendadak itu merupakan suatu berkah.

“Walaupun bagi keluarga yang ditinggalkan, kepergian seorang anggota keluarga secara mendadak itu menyisakan kesedihan,” kata Guru Besar IPB Bogor itu saat mengisi pengajian guru dan staf administrasi Sekolah Bosowa Bina Insani di Masjid Al-Ikhlas Kompleks Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Jumat (18/9).

Sedangkan bagi orang-orang kafir, kata direktur Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor itu, kematian mendadak mrupakan azab. “Rasulullah menegaskan, kematian mendadak merupakan rahmat bagi orang mukmin dan azab bagi orang kafir,” ujar KH Didin Hafidhuddin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement