REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso mengatakan penanganan untuk pecandu Narkoba sebaiknya menggunakan konsep rehabilitasi berbasis alam.
Menurut Budi salah satunya adalah dengan menempatkan pecandu Narkoba di tempat rehabilitasi yang menyatu dengan alam. Di lokasi tersebut, kata Buwas, para pecandu akan didampingi konselor dan pelatih dan mencoba bertahan hidup di alam bebas.
"Mereka harus bisa survive," tegasnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (17/9).
Ia menjelaskan secara alami alam akan mengajarkan kehidupan yang sesungguhnya bagi para pecandu. Mereka akan lebih memaknai kehidupan yang mereka miliki melalui perjuangan dan kerja keras sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk kembali masuk ke dalam lingkar hitam Narkoba.
Rehabilitasi berbasis alam diyakini merupakan langkah yang paling tepat saat ini. Buwas khawatir, mengobati pecandu Narkotika dengan rehabilitasi yang sudah ada saat ini belum memberi perubahan perilaku yang positif bagi pecandu Narkotika.
Dengan mudahnya mereka memakai Narkoba lalu kecanduan kemudian menjalani rehabilitasi, dan seperti itu seterusnya. Namun, Buwas menekankan bahwa rehabilitasi itu penting. Hanya saja cara merehabilitasinya yang saat ini perlu pembaharuan.
Selain itu, sambung Buwas, rencananya para pecandu narkotika yang terjerat proses hukum akan dipisahkan dengan narapidana lainnya. Hal ini untuk menghindari terjadinya transformasi ilmu kejahatan dari sekedar pecandu Narkoba menjadi bandar Narkoba hingga kejahatan lainnya.
"Atau 'meracuni' yang tadinya tidak pakai Narkoba untuk mencoba Narkoba," katanya.
Buwas berharap dengan rehabilitasi berbasis alam dapat membuat para pecandu pulih dari ketergantungannya terhadap Narkoba sehingga kembali berdaya guna di tengah-tengah masyarakat serta memiliki kesempatan yang sama dengan generasi muda lainnya untuk berprestasi dan menjadi generasi emas yang sehat tanpa Narkoba guna membangun bangsa dan negara.