REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Sumatra Barat (Sumbar) akan merayakan Idul Adha 10 Dzulhijjah 1436 H pada Selasa (22/9) mendatang. Waktu tersebut berselisih dua hari lebih cepat dari yang ditetapkan pemerintah pada Kamis, 24 September 2015.
"Selasa sudah rayakan Idul kurban, shalat Id dilakukan di Mushala Baitul Makmur," kata pimpinan jamaah Tarekat Naqsabandiyah Sumatra Barat, Mursyid Syafri Malin Mudo di Padang, Jumat (18/9).
Ia menjelaskan, penetapan tersebut dilakukan melalui metode hisab Munjid yang menghitung 100 hari setelah 1 Ramadhan. Sementara 1 Dzulhijjah, kata Syafri, jatuh pada Ahad (13/9). Perhitungan ini, sudah berjalan lebih-kurang sejak 100 tahun yang lalu.
Dipastikan, lebih dari 5.000 jamaah Naqsabandiyah yang tersebar di Kota Padang, Padang Pariaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Solok akan mengumandangkan takbir usai ibadah shalat Maghrib pada Senin, 21 September 2015.
Keputusan jamaah ini merayakan Idul Adha, lebih cepat dua hari dibanding ketetapan pemerintah yang memutuskan Idul Adha melalui sidang isbat jatuh pada Kamis, 24 September 2015. Sementara organisasi Islam Muhammdiyah memastikan Idul Adha pada jatuh pada Rabu 23 September 2015.
"Yang kurban belum tahu berapa banyak, tapi sudah ada dua ekor lembu," ujar dia menambahkan.