REPUBLIKA.CO.ID, ZAGREB -- Kroasia pada Kamis atau Jumat waktu Indonesia (18/9) menutup tujuh dari delapan perlintasan perbatasan negara itu dengan Serbia "sampai pemberitahuan lebih lanjut" setelah terjadi arus besar para migran dan pengungsi, demikian diumumkan Kementerian Dalam Negeri Kroasia.
"Lalu lintas penyeberangan di perbatasan telah ditutup antara lain di Tovarnik, Ilok, Ilok 2, Principovac, Principovac 2, Batina, dan Erdut," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Lebih dari 11.000 migran telah memasuki Kroasia dari Serbia sejak Rabu (16/9) pagi, tambah kementerian itu.
Para migran mulai menuju Kroasia setelah Hungaria menutup perbatasan mereka dengan Serbia awal pekan ini, memotong rute utama ke Uni Eropa yang telah digunakan tahun ini oleh lebih dari 200.000 migran, banyak dari mereka melarikan diri dari kekerasan di Timur Tengah dan Afghanistan.
Kroasia telah mengatakan akan membiarkan orang-orang melewati perbatasan secara bebas dalam perjalanan mereka ke negara-negara Uni Eropa lainnya tetapi Perdana Menteri Zoran Milanovic mengingatkan akan keterbatasan mereka untuk menerima para imigran.
Berada dalam tekanan yang semakin berat, Slovenia mengumumkan Kamis (17/9) malam bahwa mereka telah memberhentikan kereta api dari Kroasia yang membawa para migran, dan mengatakan bahwa sekitar 150 penumpang akan dikembalikan ke Zagreb karena mereka tidak memiliki dokumen yang diperlukan untuk perjalanan wisata.
Slovenia kemudian menghentikan semua lalu lintas kereta api antara Slovenia dan Kroasia sampai Jumat pagi, demikian menurut laporan dari kantor berita Slovenia STA.