REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Saudi Salman menghubungi Presiden AS Barack Obama, Kamis (17/9) malam. Salman meminta Obama mengecam Israel atas tindakan tak terhormatnya di Masjid Al-Aqsa.
Saudi Press Agency melaporkan, Salman menyatakan kekecewaan dan keberatan terhadap penodaan Masjid Al-Aqsa. Salman juga mengecam tindakan brutal Israel terhadap jamaah.
Raja meminta internasional serius untuk menghentikan agresi Israel di kiblat pertama umat Islam itu. Dewan Keamanan PBB harus bertindak. Internasional, kata Salman, juga wajib melindungi rakyat Palestina dan situs-situs suci agama, serta memberikan hak yang sah kepada warga Palestina.
Gedung Putih mengonfirmasi hubungan telepon antara Obama dan Salman. Namun mereka hanya mengatakan, Obama membahas berbagasi isu regional di kawasan, termasuk Yaman dan Kompleks Al-Aqsa.
Kekerasan di Al-Aqsa terjadi beberapa hari lalu, bertepatan dengan momen Tahun Baru Yahudi. Aparat Israel memasuki Al-Aqsa dan menembakan peluru karet serta gas air mata. Israel mengatakan, tindakan itu dilakukan untuk melindung warga Yahudi. Israel yakin demonstran yang berada di dalam area masjid hendak melukai turis Yahudi yang ingin datang ke situs itu.