REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Susan Calderon, turis Meksiko yang selamat dalam serangan udara militer Mesir mengungkapkan bagaimana situasi menegangkan saat pengeboman yang berlangsung selama tiga jam.
Hal paling membekas bagi Calderon adalah saat sang suami, Luis Barajas mengucapkan kata "Saya Mencintaimu" jelang nafas terakhirnya.
Luis Barajas, merupakan satu dari delapan turis Meksiko yang tewas dalam serangan udara militer Mesir. Serangan juga menewaskan empat pemandu jalan asal Mesir.
"Tidak ada tempat untuk sembunyi atau lari .. Saya tidak tahu apakah itu roket, bom atau apapun," ujar Calderon yang sedang membalurkan pelembab pelindung sinar matahari kepada suaminya saat serangan berlangsung.
Kepada surat kabar El Universal, Kamis (17/9), Ia mengaku sempat melihat suaminya hidup ketika petugas penyelamat tiba. "Saya melihat suami ketika petugas mengangkut saya ke tandu untuk dibawa ke rumah sakit," tuturnya.
"Saya pun mendengar ia mengatakan 'Saya mencintaimu'. Saya pun mengatakan hal sama. Dan kemudian saya tidak mendengar suara lagi setelah itu."
Kedua pasangan telah menikah selamah 20 tahun. Mereka menjalakan bisnis peralatan rumah sakit di kota sebelah barat Meksiko, Guadalajara. Mereka tidak memiliki anak.
Insiden terjadi di Gurun Barat Mesir, wilayah rawan kekerasan, beberapa waktu lalu. Pemerintah Mesir mengakui telah salah tembak, dan meminta maaf atas insiden yang seharusnya tidak terjadi tersebut. Pemerintah Meksiko meminta agar kasus ini diusut tuntas. Meksiko juga meminta Pemerintah Mesir memberikan kompensasi kepada seluruh korban.