REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kawasan Banten Lama yang dulu merupakan tempat tinggal para Sultan Banten, kini menjadi tempat praktik prostitusi dan peredaran minuman keras. Menurut warga, praktik prostiusi tersebut sudah berjalan selama lima tahun terakhir.
Praktek tersembunyi ini mulai meresahkan warga, sehingga warga geram dan meminta pemerintah terkait untuk melakukan penertiban. Kemaksiatan tersebut sudah mencoreng nama warga Banten yang terkenal dengan menjaga nilai religius.
"Kita sudah resah dengan dijadikan kawasan Banten Lama menjadi tempat prostitusi dan pesta miras, sebagai warga Banten yang dikenal dengan agamisnya pasti malu dengan Kesultanan Banten," kata salah satu warga Nurman Syarif, Jumat (18/9)
Ia mengungkapkan, bahwa Benteng Speelwijk yang merupakan peninggalan sejarah yang berada di Kampung Pamarican, 600 meter dari Mesjid Banten Lama, kini menjadi tempat berkumpulnya anak anak muda. Mereka memadu asmara dan pesta minuman keras.
"Pemerintah seakan tutup mata, sudah lima tahun praktek prostitusi dibiarkan, mana tindakannya, malu kita sebagai warga dan pemuda Banten," ujarnya.
Warga mengancam akan bertindak sendiri jika pemerintah tak juga turun tangan menertibkan dan membongkarnya. "Karena itu sekarang kami kasih waktu tiga hari untuk menindak tegas. Ketika tuntutan ini tidak diindahkan, maka kami akan aksi dan turun langsung," tegasnya.
Untuk diketahui, di kawasan Banten Lama terdapat sejumlah makam para Sultan Banten yang setiap akhir pekan ramai dengan para peziarah yang datang dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar kota.
Selain terdapat makam, kawasan Banten Lama juga terdapat benda-benda bersejarah, seperti meriam Ki Denok, Rereuntuhan Istana Surosoan Banten, serta Danau Tasikardi.