Jumat 18 Sep 2015 21:37 WIB

Pemerintah Cegah Insiden Penculikan Terulang

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Ilham
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Menko Polhukam Luhut Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, salah satu langkah pencegahan agar peristiwa penculikan tidak terjadi lagi, terutama di wilayah perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), adalah dengan adanya peningkatan penjagaan di sekitar wilayah tersebut.

Sebelumnya, dua WNI yang diculik oleh kelompok bersenjata di sekitar perbatasan RI-PNG akhirnya berhasil dibebaskan oleh tentara Papua Nugini (PNG Army) pada Kamis (17/9) malam waktu setempat.

Dua WNI, yang diketahui bernama Sudirman dan Badar sudah diserahkan kepada pemerintah RI lewat Pangdam XVII/Cendrawasih, Mayjen TNI Hinsa Siburian, pada Jumat (18/9) pagi waktu setempat. Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan, dua WNI itu pun sudah diserahterimakan kepada keluarganya.

Demi mencegah insiden penculikan ini kembali terulang, Luhut mengungkapkan adanya rencana peningkatan penjagaan di perbatasan. Menko Polhukam mengakui, Presiden Joko Widodo pun sudah memberikan apresiasi kepada pemerintah PNG terkait keberhasilan pembebasan dua sandera tersebut.

''Peningkatan (penjagaan) di perbatasan, saya kira yess. Tapi yang paling penting, Presiden sudah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah PNG,'' kata Luhut kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (18/9).

Insiden penculikan terhadap dua WNI itu terjadi saat mereka tengah melakukan penebangan pohon di sekitar wilayah Skofro, Distrik Keerom, Papua. Setelah berhasil menculik dua WNI itu, para pelaku membawa mereka ke wilayah PNG, tepatnya di Skouwtiau, Vanimo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement