REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat menjadi tuan rumah penyelenggaraan seminar internasional naskah nusantara yang digelar 18 - 20 September. Wali Kota setempat Sutarmidji menyatakan acara ini bertujuan memperkuat kultur masyarakat setempat.
"Atas nama Pemerintah Kota Pontianak, saya mengucapkan terima kasih karena telah memilih Pontianak sebagai tempat digelarnya seminar internasional manuskrip atau seminar internasional naskah nusantara ini," kata Sutarmidji di Pontianak, Jumat.
Seminar tersebut digelar atas kerja sama antara Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Manasa, Perpustakaan Nasional RI dan Pemkot Pontianak, yang diikuti sembilan negara yakni Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Jerman, Inggris, Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Sutarmidji berharap melalui seminar ini bisa menggugah penelusuran manuskrip tentang bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan pola pikir masyarakat pada masa lampau.
Menurut Sutarmidji, tidak sedikit tulisan-tulisan atau naskah-naskah kaitannya dengan budaya terdapat tutur kata, maupun kalimat yang dengan sangat mudah membuka wawasan.
"Bahasa-bahasa sastra modern sekarang ini tidak gampang untuk dicerna, orang tidak mudah menikmati nilai-nilai religius dari satu naskah puisi," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Pontianak Hamka Siregar mengatakan, seminar internasional manuskrip ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kota Pontianak dan IAIN yang mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah even internasional ini. Dalam hal ini, IAIN Pontianak berkomitmen menjaga dan melestarikan naskah nusantara.