Sabtu 19 Sep 2015 18:57 WIB

Benarkah LDR Bank Bikin Dana Desa Berputar ke Kota Besar?

Rep: C30/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dana desa/ilustrasi
Foto: ist
Dana desa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keinginan dan apa yang diupayakan oleh pemerintah khususnya melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam memajukan desa-desa di seluruh wilayah Indonesia harus didukung juga oleh peran perbankan. Namun Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan justru menunjukkan dana lebih banyak disedot oleh kota-kota besar.

Pakar ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Revrisond Baswir merasa khawatir, pasalnya dalam perbankan ada istilah LDR yang apabila diamati ditemukan data bahwa perbankan lebih sering menarik dana dari desa namun rasio penyebaran kredit lebih banyak dilakukan di kota-kota besar.

“Saya khawatir, dana desa ini diserap lagi ke kota melalui perbankan. Bank sebagai pengepul dana dengan nasabahnya adalah masyarakat desa, namun dana itu justru diputar ke kota-kota besar," ujar Baswir dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id Sabtu (19/9).

Padahal dana yang dialokasikan oleh pemerintah melalui APBN bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa. Namun apabila dana tersebut justru disedot oleh kota-kota besar melalui perbankan, lalu bagaimana dengan nasib desa yang harusnya menerima dana tersebut.