Ahad 20 Sep 2015 11:52 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

'Sadarkan Muslim atas Penistaan yang Dilakukan Israel'

Rep: c16/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: ReutersAmmar Awad
Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Penistaan terhadap Masjid Al Aqsa oleh zionis Israel yang berlangsung sejak Ahad (13/9) hingga Kamis (17/9) menuai kemarahan umat Muslim dunia, termasuk Indonesia.

Menurut Ketua Asia Pacific Community (Aspac) for Palestine Saiful Bahri, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan umat Muslim Indonesia terkait pembelaan terhadap Masjid Al Aqsa.

"Yang harus dilakukan pertama, seluruh umat Islam di dunia harus diberikan kesadaran tentang penistaan yang dilakukan oleh umat Yahudi Israel terhadap Masjid Al Aqsha," ujar Saiful.

Saiful menilai selama ini banyak umat Islam yang belum menyadari tindakan-tindakan zionis Israel terhadap Masjidil Aqsa. Contohnya saja, setelah sekian lama, umat Islam baru mengetahui adanya penggalian bawah tanah yang sengaja dibuat Israel untuk menghancurkan Masjid  Al Aqsa.

Meskipun nantinya dihentikan, Saiful menambahkan, umat Islam tetap harus mengawasi tindakan zionis Israel agar tidak terjadi penistaan yang lebih besar.

Selain itu, tak banyak umat Islam yang mengetahui zionis Israel mengganti tembok tempat ditambatkannya buraq oleh Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi'raj dengan tembok ratapan.

"Maka, penting bagi sesama umat Islam untuk saling mengingatkan dan menyadarkan," katanya.

Kemudian, tindakan selanjutnya yaitu bangsa Indonesia jangan sampai membuka hubungan diplomatik atau  hubungan dagang dengan Israel. "Terus mendukung kedaulatan dan kemerdekaan bangsa Palestina," ujar Saiful.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement