REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni meyakinkan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang dikelola Dharma Jaya bisa menyanggupi pemotongan hewan kurban dari seluruh wilayah Ibu Kota.
"Dalam tiga hari bisa lah. Itu kapasitasnya besar. Apalagi kalau untuk Idul Adha kita akan buka 24 jam," kata Darjamuni kepada Republika, Ahad (20/9).
Ia mendorong masyarakat untuk mau memotong hewan kurban di RPH. Di samping lebih terkontrol, untuk Idul Adha biaya retribusi pemotongan pun ditiadakan. Artinya, semua pelayanan digratiskan.
Menurutnya, meski sempat diwajibkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama tetapi aturan tersebut sudah dilonggarkan jelang Idul Adha. Ia pun tak memaksakan warga Jakarta untuk memotong hewan kurban di RPH.
"Kita tidak bisa memaksakan karena ini sudah tradisi. Apalagi ada kepercayaan orang yang bilang kalau kurban harus lihat kucuran darahnya," ujarnya.
Ia bercerita di hari normal RPH bisa memotong 500-600 hewan kurban. Namun, untuk di hari besar seperti Idul Adha, ia meyakini jumlahnya bisa melonjak sehingga ratusan pegawai akan diturunkan untuk mempercepat proses pemotongan.
"Kalau mau langsung potong-potong kita siap. Kan di RPH banyak tukang jagalnya juga. Tinggal mau buat satu kantong berapa kilo dan isinya apa saja," sebutnya.