Ahad 20 Sep 2015 20:07 WIB

Menaker Dorong Perempuan Jadi Enterpreuner

Hanif Dhakiri
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dakhiri mendorong para Fatayat Nahdlatul Ulama untuk menjadi seorang sosial enterpreuner terutama dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

"Peranan perempuan dalam menghadapi era MEA adalah bagaimana ke depannya, perempuan harus bisa makin fokus pada upaya untuk peningkatan kompetensi maupun juga sertifikasi profesinya, sehingga mereka bisa mengakses pasar kerja," katanya usai memberikan materi Memandirikan Ekonomi Perempuan di Era MEA kepada peserta kongres Fatayat NU XV di Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya, Ahad (20/9).

Ia mengemukakan, para perempuan juga harus mempunyai modal sosial untuk menjadi sosial enterpreuner sehingga bisa membangun wirausaha.

"Pada intinya, pemerintah ingin menjadikan perempuan sebagai salah satu kelompok atau sumber daya manusia yang memiliki kesempatan kerja yang sama dengan kaum laki-laki," ujarnya.

Ia mengatakan, masalah peningkatan kompetensinya ini yang dikejar terus supaya mereka juga lebih bisa berkompeten.

"Para perempuan bisa lebih profesional sehingga mereka ini bisa memiliki daya saing untuk masuk di pasar kerja baik dalam negeri maupun luar negeri," ucapnya.

Ia mengatakan, dari kongres Fatayat NU XV ini, Fatayat bisa menjadi ujung tombak dari peningkatan kompetensi perempuan, terutama di lingkungan Nahdlatul Ulama dan juga di masyarakat Indonesia.

"Kami ingin semua perempuan bisa mengakses jenis-jenis pekerjaan yang lebih baik, pekerjaan yang 'skill', pekerjaan yang profesional dan yang pasti bukan pekerjaan yang asal-asalan," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement