REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Keluarga CV (15 tahun), korban pencabulan oknum pendeta gereja GPPS (Gereja Pantekosta Pusat Surabaya) Filadelfia di Bekasi mengaku marah atas pernyataan anak pendeta yang mengaku tidak mengenal korban.
"Cuma satu kalimat, anak sama bapak sama aja. Tukang bohong!"ucap Henfri (37 tahun) kepada Republika.co.id, Minggu (20/9), malam.
Henfri yang merupakan kakak sepupu CV, merasa tidak terima dengan pernyataan Johan (33 tahun), anak pendeta DM (57 tahun) yang mengaku tidak beribadah di sana dan tidak mengenal korban.
Sebelumnya, pada Sabtu (19/9), kepada Republika.co.id, Johan mengaku bukan jemaat di gereja yang dipimpin oleh ayahnya. Dia pun menegaskan tidak mengenal korban dan keluarganya.
"Dua orang anak pendeta itu ibadah di gereja itu juga. Makanya saya cuma ketawa bacanya (berita tentang pernyataan Johan). Jo adalah jemaat GPPS filadelfia!" kata Henfri geram.