Senin 21 Sep 2015 13:35 WIB

Masih Terbaring, Kondisi Adnan Buyung Terus Membaik

Rep: Issha Harruma/ Red: Erik Purnama Putra
Pengacara senior Adnan Buyung Nasution.
Foto: Republika/Wihdan H
Pengacara senior Adnan Buyung Nasution.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara senior Adnan Buyung Nasution masih terbaring di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan. Kondisi Adnan pun, menurut putrinya, Pia Akbar Nasution, terus membaik.

Pia mengatakan, meski masih dirawat di ruang ICCU dan menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan, Adnan masih terus aktif berkomunikasi.

"Dari kemarin juga bisa berkomunikasi, nggak putus komunikasinya. Cuma karena dia pakai alat bantu pernapasan, jadi komunikasi lewat tulisan, dia nulis," kata Pia di RSPI, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (21/9).

Saking aktifnya berkomunikasi, Pia mengatakan, dokter pun sampai harus memberinya obat tidur agar bisa istirahat. "Kemarin sore (Ahad) dikasih obat tidur karena pingin ngobrol terus, jadi dibikin istirahat sama dokter," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Republika, ruang tunggu ICCU RSPI sejak pagi sudah ramai didatangi tamu yang hendak menjenguk. Namun tidak semua tamu diizinkan masuk ke ruang ICCU RSPI.

Pia yang selalu mendampingi Adnan mengatakan, sejumlah tokoh penting ikut melihat sang ayah. "Boleh dijenguk di jam besuk, dari kemarin juga banyak yang jenguk. Ada Pak Mulya Lubis (pengacara senior), Hendardi (aktivis HAM), Denny Indrayana (Wakil Menkum HAM), ada Achmad Santosa (mantan Plt KPK)," kata anak bungsu Adnan itu.

Sebelumnya, pada Desember tahun lalu, pengacara senior itu juga sempat dirawat karena gangguan pada ginjal. Pia mengatakan, sejak menjalani perawatan pada Desember tersebut, hingga saat ini, ayahnya harus rutin menjalani hemodialisi atau cuci darah sebanyak tiga kali dalam sepekan.

"Kemarin kondisinya sempat drop sehingga harus kembali menjalani perawatan hingga hari ini," ujarnya, Senin (21/9) dini hari.

Pia mengatakan, sejauh ini Adnan masih dalam keadaan sadar dan mampu melakukan komunikasi. Selain itu, lanjut dia, karena ayahnya mengalami gangguan pada ginjal, maka Adnan tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat dan makanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement