Sabtu 17 Oct 2015 11:02 WIB

Perbatasan Negara akan Berkembang Jadi Kota Baru

Red: Erik Purnama Putra
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, menyampaikan sambutan pada pembukaan Transmigrasi Expo 2015, di halaman kantor Kemendes PDTT Kalibata Jakarta Selatan, Selasa (8/9).
Foto: Antara/HO/pd
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, menyampaikan sambutan pada pembukaan Transmigrasi Expo 2015, di halaman kantor Kemendes PDTT Kalibata Jakarta Selatan, Selasa (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program transmigrasi yang sekarang ini gencar di perbatasan Negara, tidak hanya sekadar menerapkan pemindahan orang dari satu tempat yang padat ke kawasan baru. Saat ini kawasan baru itu akan disandingkan dengan desa-desa terdekat. Desa-desa sekitar yang sudah ada sebelumnya, tidak terabaikan dan akan diberikan perhatian yang sama.

"Dengan pendekatan sinergitas antara pendatang baru dengan masyarakat lokal, maka hubungan baik antar masyarakat bisa saling membantu untuk membangun dan mengembangkan kawasan. Yang terpenting, adanya rasa toleransi masyarakat," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar.

Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah melalui program SP-Pugar atau Satuan Pemukiman Pemugaran. Marwan mengatakan, akan diterapkan di perbatasan Negara dengan tujuan agar semakin cepat maju, dari sumber daya manusia, pemukiman, infrastruktur, dan kebutuhan lainnya.

Konsep SP Pugar ini, menteri kelahiran Pati Jawa Tengah mengatakan, pemukiman penduduk dan transmigran yang sudah ada (the existing villages) akan dibenahi dan ditata.