Senin 21 Sep 2015 19:22 WIB

Di Tengan Ancaman Kekeringan, Dua Perusahaan Ini Panen Padi

Panen Perdana PT.SAS dan PT.SHS,Bapak Babay Chalimi (Komisaris Utama PT.SAS) melakukan pengecekan kualitas padi jenis padi hibrida.
Foto: Arta Graha Networks
Panen Perdana PT.SAS dan PT.SHS,Bapak Babay Chalimi (Komisaris Utama PT.SAS) melakukan pengecekan kualitas padi jenis padi hibrida.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- PT Sumber Agro Semesta (PT SAS) dan PT Sang Hyang Seri (PT SHS) berhasil melakukan panen bersama padi hibrida F1 Bernas di Sukamandi, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Senin (21/9). Di tengah suasana kekeringan, ancaman iklim elNino, dan serangan hama dan penyakit lainnya, perusahaan swasta dan BUMN yang bergerak dalam penyediaan benih tananam pangan nasional ini berhasil panen padi hibrida.

PT. SAS merupakan produsen benih padi hibrida yang sejak tahun 2004 fokus dalam produksi benih padi hibrida dalam negeri. Sedangkan PT SHS merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam penyediaan benih tanaman pangan nasional. “Hasil panen ini betul-betul patut disyukuri, ditengah musim tanam yang memprihatinkan terbukti benih F1 Bernas tahan banting. Ini memperluas harapan bagi tercapainya kedaulatan pangan dengan kemandirian benih ” kata Direktur Operasional PT SAS Arviano Sahar.

Ia mengatakan teknologi benih padi hibrida dapat meningkatkan potensi hasil panen gabah lebih tinggi dari 30 persen dibanding benih varietas inbrida yang biasa ditanam petani. Bahkan, potensi hasil panennya mencapai 12 ton per hektar. Menurut dia, dengan konsisten memproduksi benih dalam negeri maka akan mengurangi ketergantungan benih impor sehingga kedaulatan pangan tercapai seutuhnya sesuai dengan nawacita pemerintahan Jokowi-JK.

Kerjasama produksi benih F1 Bernas di Sukamandi dilakukan di lahan PT SHS yang mempunyai luas areal persawahan sekitar 3.000 ha  yang terintegrasi dengan pabrik pengolahan benih. PT SAS mulai bergerak dalam produksi benih padi hibrida sejak tahun 2004 dirintis oleh pendiri Grup Artha Graha Tomy Winata yang pada saat itu mendorong penggunaan padi hibrida secara nasional dengan menerapkan teknologi benih padi hibrida dari Cina.

Selain memproduksi benih hibrida PT SAS juga bekerjasama dengan petani dalam budidaya padi hibrida varietas Bernas Super 2 dan varietas Prima 3 hasil produksi dalam negeri, dimana pada hari ini juga petani melaksanakan panen langsung untuk varietas Bernas Prima 3 yang mencapai hasil 10,3 ton gabah kering panen per hektare. Untuk dapat melakukan produksi benih padi hibrida dalam negeri secara mandiri. PT. SAS juga melakukan kegiatan riset di Tanjungan, Lampung, dan Pabuaran, Subang sehingga PT SAS mempunyai banyak koleksi plasma nutfah tetua hibrida untuk pemantapan teknologi padi hibrida nasional.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement