REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah satu kuasa hukum Gayus Tambunan, Untung Sunaryo meminta seluruh pihak jangan menggeneralisir beredarnya foto kliennya dengan kejadian yang lalu-lalu. Dia pun berharap ada pemberitaan yang seimbang dan adil terhadap narapidana kasus penggelapan pajak tersebut.
Mengenai kedapatan foto kliennya di restoran, Untung mengatakan mungkin saja saat itu ia sedang lapar sehingga mampir sebentar ke restoran. “Dari Sukamisikin ke pengadilan Jakarta Utara kan jauh, kalau dia mampir makan karena lapar apa itu salah,” kata Untung kepada Republika.co.id, Senin (21/9).
Yang pasti, setiap kliennya mendapat izin keluar dari lapas, misalnya untuk menjalani persidangan, pasti ada pengawalan baik dari pihak lapas maupun kepolisian. Untung mencontohkan, saat pemilu pasti tenaga personel kepolisian dibutuhkan.
Maka dari itu, biasanya saat ramai seperti itu Gayus hanya dikawal satu orang polisi dan dua petugas lapas. Namun saat tenaga kepolisian tidak terlalu banyak dibutuhkan di lapangan, barulah kliennya tersebut dikawal dua orang polisi dan dua petugas lapas.
Saat Gayus keluar pada 9 September 2015 untuk menjalani persidangan di Jakarta Utara, bukan Untung yang tidak bertindak sebagai kuasa hukumnya. Namun dia memastikan keluarnya Gayus tidak dalam hitungan hari. “Seselesainya sidang, langsung kembali lagi ke lapas,” kata dia.
Hanya saja memang berapa jam waktu yang dibutuhkan tidak mudah diprediksi mengingat kondisi jalanan yang sering macet. Lain halnya saat Gayus menjalani operasi anus, dimana ia harus menginap di rumah sakit.
Saat ditanya apakah kliennya itu sudah mengetahui perihal foto yang beredar, Untung pun tidak mengetahui pasti. “Bagaimana saya mau konfirmasi, menghubunginya pakai apa,” ucap Untung.
Dia hanya mampu berkomunikasi dengan kepala keamanan lapas. Untung pun tidak tahu apakah telepon genggam yang ada di dalam foto tersebut apakah milik Gayus atau bukan.