REPUBLIKA.CO.ID, LESVOS -- Cerita tentang seorang pengungsi berusia 17 tahun yang melakukan perjalanan dari Turki menuju Yunani, hanya berdua bersama anjing kesayangannya. Seiring krisis pengungsi yang berlanjut di seluruh Eropa, jutaan pengungsi terus bepergian ddalam jarak yang sangat jauh untuk mencari kedamaian.
Memulai perjalanan seperti yang sama, pengungsi berusia 17 tahun asal Suriah, Aslan, melakukan perjalanan dengan melawan segala rintangan bersama anjingnya, Rose. Menurut video yang awalnya diposting ke Facebook oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Aslan melarikan diri dari Damaskus.
Ia menempuh perjalanan lebih dari 300 mil dengan berjalan kaki, untuk menuju sebuah pulau di Yunani bernama Lesbos. UNHCR yang menemuinya bertanya kenapa remaja itu terus membawa Rose dalam tasnya, yang membuat perjalanannya menjadi lebih sulit.
Dengan polos dan berusaha untuk berbicara bahasa Inggris, Aslan hanya menjawab kalau ia menyayangi dan membutuhkan anjingnya. "I love this dog. I need him," kata Aslan.
Berulang kali ia diberitahu untuk tidak membawa Rose, tetapi, ia gigih dan menolak untuk dipisahkan dari anjingnya itu. Bahkan, ia membuatkan Rose paspor buatan tangannya sendiri. Menurut laporan UNHCR pada bulan Juni, hampir 60 juta orang di seluruh dunia mengungsi dari rumah mereka akibat konflik pada akhir tahun lalu.
Dari mereka, hampir 20 juta pengungsi telah tercata, meningkat lebih dari tiga juta dari tahun 2013. Sejak awal 2011, alasan utama untuk mengungsi dari Suriah berubah menjadi perpindahan massal terbesar di dunia.
Setiap hari selama setahun terakhir, rata-rata 42.500 orang menjadi pengungsi, pencari suaka, atau terlantar, yang artinya meningkat empat kali lipat dalam waktu empat tahun.
"Kami sedang menyaksikan perubahan paradigma, yaitu menuju era di mana skala pemindahan paksa global serta respon yang diperlukan sekarang, jelas jauh melebihi apa pun yang pernah terjadi sebelumnya," pungkas Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres.