REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sebuah bom mobil meledak di pintu gerbang kompleks istana presiden Somalia di Mogadishu, Senin (21/9). Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya empat orang.
Seorang polisi Somalia Ali Hussein mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa lebih dari belasan orang terluka setelah penyerang menabrak kendaraan di dekat tentara yang menjaga kediaman resmi presiden, perdana menteri, dan ketua parlemen. ‘’Serangan itu mungkin telah ditujukan pada konvoi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meninggalkan istana beberapa saat sebelum ledakan,’’ katanya seperti dikutip dari laman Aljazirah, Selasa (22/9).
Petugas polisi lainnya Mohamed Abdullahi mengatakan, serangan mungkin ditujukan penjaga istana yang berjaga di lokasi. Saksi di daerah itu Abdi Fatah mengatakan bahwa ledakan itu terjadi di depan Villa Somalia, sebuah bangunan yang berfungsi sebagai istana kepresidenan resmi dan tempat kerja utama presiden. Seorang warga di daerah itu Ahmed Aden mengatakan ia mendengar ledakan keras disusul tembakan.
"Sekarang kita melihat asap besar dari tempat kejadian. Tentara mengepung daerah dan kita hanya bisa melihat ambulans masuk dan keluar," kata Aden.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut. Kelompok militan al Shabaab yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Hassan Sheikh Mohamud, juga belum mengaku menjadi otak di balik insiden. Namun, kelompok ini sudah meningkatkan serangan di bulan September. Mereka juga sudah merebut sebuah kota di wilayah tengah dan menyerang pasukan Uni Afrika. Kelompok ini juga telah berulang kali melancarkan serangan serupa di gedung-gedung pemerintah dan pejabat, seperti dikutip juga dari AP.