REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Rusia telah mengerahkan 28 pesawat tempur di Suriah, kata para pejabat Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/9) pagi WIB, mengonfirmasi peningkatan kehadiran militer Moskow di negara yang dilanda perang tersebut.
"Ada 28 pesawat tempur dan pesawat pembom di sebuah lapangan udara di Provinsi Latakia, Suriah bagian barat," kata salah seorang pejabat kepada AFP yang berbicara tanpa menyebutkan namanya.
Seorang pejabat kedua yang juga tidak menyebutkan namanya mengonfirmasi foto-foto itu dan menambahkan ada sekitar 20 pesawat tempur Rusia dan helikopter-helikopter transportasi di pangkalan tersebut.
Ia juga mengatakan Rusia mengoperasikan pesawat tak berawak atau drone di atas wilayah Suriah, namun tidak memberikan rincian tambahan. Washington dalam beberapa pekan terakhir telah mengungkapkan kekhawatiran atas meningkatnya kehadiran militer Rusia di Suriah untuk mendukung Presiden Bashar al-Assad.
AS telah memperingatkan bahwa dukungan militer Rusia untuk rezim Suriah hanya menimbulkan resiko yang lebih ekstremis ke negara yang dilanda perang itu dan selanjutnya bisa menghambat usaha bersama untuk mewujudkan perdamaian.
Sementara itu, Moskow telah didorong secara diplomatik untuk bergabung dengan koalisi negara-negara Barat dan regional bersama-sama dengan kekuatan Assad memerangi kelompok ISIS.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter telah melakukan pembicaraan dengan rekannya dari Rusia Menteri Pertahanan Sergei Shoigu pada Jumat (18/9), yang mengakhiri kebekuan hubungan militer selama 18 bulan yang dipicu oleh kemarahan NATO atas peran Moskow dalam krisis Ukraina.
Mereka sepakat untuk melanjutkan diskusi, di mana sangat penting untuk mengurangi resiko insiden yang melibatkan pasukan koalisi dan pasukan Rusia yang beroperasi di ruang udara yang sama. Koalisi pimpinan AS telah melakukan serangan hampir setiap hari terhadap para gerilyawan di Suriah.