REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Kolombia dan Venezuela sepakat memulihkan dialog diplomatik dan mengawasi normalisasi secara bertahap di perbatasan kedua negara.
Langkah itu diambil setelah pertemuan antara Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan timpalannya Presiden Nicolas Maduro.
Kedua negara telah terkunci dalam konflik perbatasan selama satu bulan, setelah Maduro memerintahkan penutupan sebagian dari perbatasan yang mengatakan beberapa militernya diserang oleh paramiliter Kolombia selama operasi antipenyelundupan.
Presiden Ekuador Rafael Correa yang menjadi tuan rumah pembicaraan di Quito membuat pengumuman dalam sebuah pernyataan bersama dengan mengatakan Santos dan Maduro telah resmi segera mengembalikan duta besar masing-masing.
Pertemuan tersebut adalah pertemuan pertama antara Maduro dan Santos sejak krisis meletus pada 19 Agustus lalu.
Maduro juga menuduh Kolombia melancarkan serangan terhadap ekonomi Venezuela sehubungan dengan penyelundupan barang-barang bersubsidi yang semakin merajalela.
Sengketa di perbatasan tersebut juga menyebabkan puluhan ribu warga Kolombia dideportasi atau melarikan diri dari Venezuela.