REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pemimpin baru Taliban, Mullah Akhtar Mohammad Mansour merilis pesan menjelang liburan utama Muslim pada Idul Adha, Selasa (22/9). Dalam pesannya, Mansour mengajukan syarat untuk perdamaian di Afghanistan.
"Untuk kedamaian di Afghanistan, pasukan asing harus mengakhiri okupasinya (merujuk pada pasukan NATO)," kata Mansour.
Ia juga mengatakan semua kesepakatan keamanan dan militer antara pemerintah Kabul dan negara luar harus diakhiri. Ia menyeru semua anggota Taliban untuk bersatu dan melawan propaganda musuh.
Mansour tidak terlalu dihormati sebagai pemimpin baru. Beberapa komandan Taliban menolak kepemimpinannya.
Beberapa menuduh Mansour mengikuti jejak pemimpin Taliban sebelumnya, Mullah Mohammad Omar yang sering merilis pesan menjelang Idul Adha. Mansour ingin memastikan pada pengikutnya ia menjaga tradisi Omar.