Selasa 22 Sep 2015 15:43 WIB

IPW Minta Pemerintah Ubah Konsep Lapas

Rep: C07/ Red: Ilham
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.
Foto: Twitter
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, komersialisasi penjara dan narapidana akan terus terjadi di Indonesia, jika pemerintah tidak mengubah konsep lembaga pemasyarakatan (Lapas).

"Artinya, kasus Gayus Tambunan yang nyantai dan kuliner-kuliner di luar Lapas akan terus terulang dan sulit dikendalikan," kata Neta, Selasa (22/8).

IPW mendesak pemerintah segera mengubah konsep Lapas yang tidak boleh berada di tengah kota. Bahkan, Lapas untuk narapidana kelas berat atau kejahatan tingkat tinggi, seperti koruptor dan narkoba, harus dibangun di pulau terluar atau pulau terpencil.

Menurutnya, konsep kolonial Belanda yang menerapkan "pembuangan" bagi napi atau konsep Orde Baru yang menempatkan napi di Pulau Buru patut diadaptasi. Aturan ini  untuk menghindari para napi keluyuran di mal dan untuk menghindari komersialisasi penjara atau narapidana.