Selasa 22 Sep 2015 23:13 WIB

Pasokan Air Bersih di Indramayu Tinggal Lima Hari Lagi

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Air bersih (ilustrasi)
Foto: antara
Air bersih (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Masyarakat di Kabupaten Indramayu harus bersiap menghadapi krisis air bersih yang parah. Sebab pasokan air baku PDAM Tirta Darma Ayu semakin menipis.

''Persediaan air hanya untuk kira-kira lima hari kedepan,'' ujar Dirut PDAM Tirta Darma Ayu Indramayu, Tatang Sutardi kepada Republika.co.id.

Selama ini sumber air baku untuk PDAM Indramayu berasal dari sungai Cimanuk. Namun, sejak aliran sungai Cimanuk ditutup untuk penggenangan Waduk Jatigede, sumber air baku untuk PDAM Indramayu menjadi kritis.

Tatang mengatakan, harapan memperoleh air baku dalam jumlah besar saat ini hanya dari pengeringan bendung Rentang di Kabupaten Majalengka. Rencananya pengeringan bendung Rentang akan dilakukan pada 1 Oktober 2015.

''Kami terus berkoordinasi dengan BBWS Cimanuk Cisanggarung maupun pengelola bendung Rentang untuk mengatasi masalah ini,'' tutur Tatang.

Tatang mengimbau masyarakat untuk benar-benar bijak dan hemat dalam menggunakan air. Sebab air dari bendung Rentang itu merupakan satu-satunya harapan untuk memperoleh air baku hingga musim hujan mendatang.

Hal senada diungkapkan Asda 2 Pemkab Indramayu, Susanto. Dia berharap masyarakat, terutama petani di wilayah hulu untuk memanfaatkan air sisa di sungai Cimanuk secara bijaksana. Para petani diminta untuk lebih mendahulukan kebutuhan air bersih bagi masyarakat dibandingkan untuk tanaman.

Terpisah, Forecaster BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Iziyn menjelaskan, musim hujan di Kabupaten Indramayu diprediksi baru akan turun pada pertengahan November - awal Desember 2015. Dibandingkan daerah lainnya di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), Kabupaten Indramayu yang paling akhir memasuki musim hujan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement