Rabu 23 Sep 2015 07:53 WIB

Ini Resep ADB agar Ekonomi Indonesia Bisa Meningkat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Asian Development Bank (ADB)
Foto: brecorder.com
Asian Development Bank (ADB)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputy Country Director Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting menyatakan, gejolak perekonomian di Indonesia akan membaik. Asalkan indikator berupa inflasi dan Current Account Defisit (CAD)  atau ikut membaik.

Menurutnya, bila CAD membaik maka nantinya mengarah ke stabilitas. "Instabilitas sudah semakin sedikit faktor risk-nya. Saya perkirakan, pertengahan 2016 sudah ada ruang," ujar Edimon, di Jakarta, Selasa, (22/9).

Country Director ADB Steven R Tabor juga menambahkan, turbulensi internasional memang membuat Indonesia lebih terpuruk dibandingkan negara tetangga. Hal ini karena, di Asia rata-rata current account surplus, misalnya CAD Cina yang surplus lima persen, lalu Jepang surplus tiga persen, dan India surplus 2,5 persen dari GDP.

"CAD Indonesia masih perlu fine exchange untuk selisih impor dan ekspor. Kedua defisit itu semacam tantangan untuk monetary asing, monetary easing kalau stabil, kalau easing terlalu cepat," tutur Steven kepada wartawan, di Jakarta, Selasa, (22/9).

Menurutnya, bila sudah ada dampak devaluasi serta CAD yang surplus, maka akan memberi kesempatan lebih besar untuk monetary easing. Sebelumnya, ADB pun memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebanyak 4,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement