Rabu 23 Sep 2015 09:20 WIB
idul adha

Dompet Dhuafa Siapkan Bantuan Lanjutan untuk Tolikara

Rep: agung sasongko/ Red: Damanhuri Zuhri
Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, TOLIKARA -- Lembaga Kemanusiaan Dompet Dhuafa mengirimkan bantuan untuk persiapan peresmian Masjid Khaira Ummah Tolikara (Dahulu bernama Masjid Baitul Mutaqqin). Bantuan ini nantinya akan berlanjut namun dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi dan pendidikan.

GM Pemberdayaan Dompet Dhuafa, Awaluddin, mengungkapkan bantuan yang diberikan ini mengikuti apa yang dibutuhkan masjid seperti karpet, sajadah, dan Alquran. Selain itu, Dompet Dhuafa juga menyerahkan lima ekor sapi hasil pengumpulan dana jamaah melalui Tebar Hewan Kurban (THK).

"Alhamdulillah, bantuan telah disiapkan. Terima kasih kepada pemerintah daerah dan aparat yang telah membantu pengiriman," kata dia, Rabu (23/9).

Selain bantuan fisik, Dompet Dhuafa juga menyiapkan dongeng khusus anak. Dongeng ini akan disampaikan Kak Iwan dari Dongeng Ceria. Dibawakan Dongeng ini dimaksudkan guna memberikan pemahaman kebersamaan dan toleransi kepada anak-anak di Tolikara.

"Saat ini, kita adalah generasi pelaku, yang seharusnya memberikan contoh dengan cara menularkan.‎ Harapan kami, akan tercipta generasi kebersamaan dengan cara yang menyenangkan," kata Kak Iwan.

Misal, kata dia, akan diceritakan kisah landak yang dimusuhi banyak binatang. Kemudian, ada harimau yang mengancam keselamatan kumpulan binatang. Lalu landak itu menolong. Juga akan diceritakan kisah Rasulullah SAW memberi makan orang Yahudi buta yang intinya Islam itu adalah rahmat," kata dia.

Awaludin menambahkan, bantuan-bantuan ini nantinya akan berlanjut. Tim Dompet Dhuafa akan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat dalam jangka panjang. Semisal, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan. Ada tim yang akan melihat dan mereka akan melihat apa yang dibutuhkan," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement