REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Lembaga Bantuan Hukum, Julius Ibrani mengungkapkan pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia akibat komplikasi penyakit.
"Bang Buyung sudah menahun menderita ginjal, ditambah kemarin lambung dan paru-paru juga," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (23/9).
Julius menuturkan gurunya tersebut sudah menderita ginjal sejak tiga tahun terakhir. Kondisinya tersebut membuat pengacara senior itu harus rutin cuci darah, bahkan terakhir ia harus cuci darah sampai empat kali dalam seminggu.
Kondisi Buyung, sambung Julius, semakin memburuk pada Senin (14/9) pekan lalu sehingga akhirnya ia harus dibawa ke rumah sakit.
Saat itu, Buyung masih sempat menolak dirawat dan malah memilih pergi ke YLBHI untuk berdiskusi seputar gerakan masyarakat sipil belakangan ini.
Namun, pihak keluarga bersikeras agar Buyung dirawat. Sepekan dirawat, pada Ahad (20/9) pagi sampai siang Buyung mengalami masa kritis.
Namun, pada sore hari kondisi Buyung membaik. Menurut Julius selama menjalani perawatan, Buyung tampak memiliki semangat yang kuat untuk sehat,
"Semoga Almarhum diampuni segala dosa dan kehilafannya, diterima segala amal ibadah dan iman Islamnya, dilapangkan dan diberikan cahaya yang terang di alam kuburnya, serta mendapatkan tempat yang mulia di alam kelanggengan. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran ketabahan dan keiklasan dalam melepas kepergian Almarhum. Aamiin ya Allah ya Rabbal 'aalamiin," ujarnya.