Rabu 23 Sep 2015 14:22 WIB
Adnan Buyung Meninggal

Kak Seto: Almarhum Adnan Buyung adalah Guru Saya

Rep: C13/ Red: Bayu Hermawan
(Foto Arsip) Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda (APG) Adnan Buyung Nasution memberikan keterangan pers seputar rencana mogok pilot Garuda Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2011).
Foto: Antara/Andika Wahyu
(Foto Arsip) Kuasa Hukum Asosiasi Pilot Garuda (APG) Adnan Buyung Nasution memberikan keterangan pers seputar rencana mogok pilot Garuda Indonesia di Jakarta, Rabu (27/7/2011).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh nasional Adnan Buyung Nasution wafat pukul 10:15 tadi pagi, Rabu (23/9). Kewafatannya ini pun membuat Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Seto Mulyadi melakukan takziyah dan mengungkapkan rasa belasungkawanya.

"Almarhum merupakan guru saya," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu di kediaman almarhum, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (24/9).

Kak Seto menjelaskan, almarhum telah mengajarkannya tentang Hak Asasi Manusia (HAM) terutama hak asasi anak. Seto mengungkapkan pernah dipanggil oleh almarhum pada 1979. Almarhum selalu memintanya untuk bisa memperjuangkan hak anak.

"Saya juga pernah diminta ikut konferensi tentang HAM di Jepang," katanya.

Di masa perkenalannya, Kak Seto mengatakan, banyak pesan yang telah diungkapkannya. Menurut dia, almarhum berpesan agar dirinya selalu fokus pada satu bidang dan terus dijalani. Intinya, tambah dia, almarhum merupakan guru yang tidak bisa dilupakan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Adnan Buyung Nasution meninggal karena penyakit ginjal dan jantung yang sudah diderita cukup lama. Sejumlah tokoh melakukan takziyah ke rumah duka, diantarannya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua KPU Husni Kamil Malik dan sebagainya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement