REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh nasional Adnan Buyung Nasution wafat pukul 10:15 tadi pagi, Rabu (23/9). Kewafatannya ini pun membuat Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI), Seto Mulyadi melakukan takziyah dan mengungkapkan rasa belasungkawanya.
"Almarhum merupakan guru saya," ujar pria yang akrab disapa Kak Seto itu di kediaman almarhum, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (24/9).
Kak Seto menjelaskan, almarhum telah mengajarkannya tentang Hak Asasi Manusia (HAM) terutama hak asasi anak. Seto mengungkapkan pernah dipanggil oleh almarhum pada 1979. Almarhum selalu memintanya untuk bisa memperjuangkan hak anak.
"Saya juga pernah diminta ikut konferensi tentang HAM di Jepang," katanya.
Di masa perkenalannya, Kak Seto mengatakan, banyak pesan yang telah diungkapkannya. Menurut dia, almarhum berpesan agar dirinya selalu fokus pada satu bidang dan terus dijalani. Intinya, tambah dia, almarhum merupakan guru yang tidak bisa dilupakan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Adnan Buyung Nasution meninggal karena penyakit ginjal dan jantung yang sudah diderita cukup lama. Sejumlah tokoh melakukan takziyah ke rumah duka, diantarannya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua KPU Husni Kamil Malik dan sebagainya.