REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nasir mengatakan semangat berkurban merupakan pelajaran dari Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar untuk meningkatkan nilai-nilai ketuhanan. Ia meyakini nilai-nilai seperti itulah yang menjadi panduan rohani manusia.

Haedar mengisahkan saat peristiwa kurban itu Nabi Ibrahim dan siti Hajar berani mengurbankan Ismail. Padahal Ismail adalah seorang anak yang lama dinanti kehadirannya.

Menurutnya, makna dari kisah itu adalah semangat rela berkurban dan keyakinan pada Allah."Muslim yang punya panduan ilahi akan dekat kepada Allah dan tulus menjalankan ibadah serta kehidupan," ujarnya saat dihubungi Republika pada Rabu, (23/9).

Haedar meyakini umat Muslim harus menyadari nilai-nilai ilahi yang diajarkan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar. Pasalnya di tengah derasnya arus individualisme, umat Muslim membutuhkan panduan.

"Muslim harus selalu di jalan Allah dan tidak hidup sembarangan," ujarnya. Sehingga dengan itu diharapkan umat Muslim tidakmenempuh jalan yang sesat.

Berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Idul Adha dirayakan warga Muhammadiyah pada hari ini. Sedangkan pemerintah baru melaksanakan Idul Adha pada Kamis, (24/9) sesuai hasil sidang itsbat.

Haedar meminta semua pihak menghargai perbedaan tersebut."Kita berharap sesama umat Muslim saling toleransi terhadap perbedaan ini," kata Haedar yang melaksanakan shalat Idul Adha di markas Muhammadiyah di Yogyakarta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika